Wednesday, December 28, 2011

PERANAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN

PERANAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
Makalah Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H


Estherita Maya Stephanie
1PA06 – 12511504
DOSEN : Apidianto

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas berkatNya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan .
Tujuan khusus dibuatnya makalah ini untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan tema “Peranan Kebudayaan dalam Membentuk Kepribadian” , sedangkan Tujuan Umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan seberapa besar pengaruh kebudayaan dalam membentuk pola tingkah laku dan kepribadian individu .
Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Apidianto selaku Dosen Mata Kuiah Ilmu Budaya Dasar , atas bimbingan dan arahan yang diberikan untuk terselesaikannya makalah ini .
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini , Penulis menerima segala masukan dan kritik guna penyempurnaan makalah ini .
Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulisi dan pembaca sekalian . Sekian dan terimakasih .

Depok , 27 December 2011


Penulis



ABSTRAKSI

Kebudayaan merupakan cara hidup berkembang oleh sebuah kelompok individu dan diwarisi ke setiap generasi . Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh dengan sifat yang kompleks (rumit), abstrak dan luas .Kebudayaan tidak hanya berpengaruh dalam menentukan perilaku komunikatif tetapi juga mempunyai peranan dan pengaruh besar dalam menentukan kepribadian dan tingkah laku individu . Ini disebabkan citra budaya yang memaksa dengan membekali anggota mengenali perilaku yang layak dan nilai logis dalam kelompok . Karena itu juga budaya disebut koheren untuk merorganisir aktivitas individu dalam kelompok .
Dalam makalah ini kita akan membahas lengkap mengenai kebudayaan dan kepribadian yang kemudian akan dihubungkan sebab akibat daripada kebudayaan itu sendiri terhadap kepribadian .



BAB I

•Latar belakang
Kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai keseluruhan pemikiran dari masyarakat manapun mengenai cara hidup yang dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan
Kebudayaan tidak bersifat statis , kebudayaan dapat menjadi dinamis ketika manusia belajar untuk menyesuaikan diri dengan sekitarnya .
Kebudayaan juga dapat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian sesorang karena kebudayaan pada umumnya bersifat memaksa .
Jadi karena itulah pentingnya untuk menyesuaikan kebudayaan dengan rasionalisme yang ada dalam membentuk kepribadian seseorang .

•Tujuan
Tujuan dibagi menjadi dua ;
a. Tujuan umum
Adapun tujuan umum pembuatan makalah ini guna menambah wawasan
mengenai bahwa kebudayaan mempunyai peranan dalam pembentukan
kepribadian
b. Tujuan khusus
Makalah ini disusun dengan tujuan khusus yang tidak lain adalah
memenuhi nilai mata kuliah Ilmu Budaya dasar yang di bimbiing
oleh Bpk.Apidianto selaku Dosen .

•Sasaran
 Pengertian kebudayaan
 Pengertian kepribadian
 Peranan kebudayaan dalam membentuk kepribadian



BAB II


 KEBUDAYAAN
Kebudayaan atau budaya secara etimologi berasal dari bahasa sansakerta yaitu Buddhayah , yang merupakan bentuk jamak dari “Buddhi” (budi / akal) yaitu hal yang berkaitan dengan budi dan akal pada manusia .
Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut dengan “Culture” yang bersal dari kata latin dengan sebutan “Colere” yaitu mengolah tanah. Bisa diartikan juga bertani . Dalam kenyatannya dalam bahasa Indonesia , Culture biasa diucapkan dengan “Kultur” .
Jadi , Kebudayaan secara luas dapat diartikan sebagai berikut :
“Segala sesuatu yang dihasilkan akal budi pikiran yang bertujuan mengolah tanah dan tempat tinggal guna mempertahankan kelangsungan hidupnya“

Beberapa definisi kebudayaan menurut para tokoh :

1. Herkovits : kebudayaan adalah sesuatu yang superorganic , karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus menerus .
2. Edward Burnett Tylor : kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan , kepercayaan , kesenian , moral , hokum ,adat istiadat , dan kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat .
3. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi : kebudayaan adalah sarana hasil karya , rasa dan cipta masyarakat .
4. Koentjaraningrat : keseluruhan sistem gagasan , tindakan , dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar


• WUJUD KEBUDAYAAN
a. Tahap pertama , setiap system budaya dibagi ke dalam adat istiadat , setiap sistem sosial dibagi ke dalam aktivitas sosial dan setiap himpunan unsur-unsur kebudayaan fisik dapat dibagi ke dalam “benda-benda kebudayaan” yang masing-masing disebut sesuai dengan nama benda-benda tersebut
b. Tahap kedua , setiap adat dibagi ke dalam “kompleks budaya” dan setiap aktivitas sosial dibagi ke dalam “kompleks sosial”
c. Tahap ketiga, disarankan agar setiap kompleks budaya dibagi-bagi menjadi “tema-tema budaya” ; tiap-tiap kompleks sosial lebih lanjut diuraikan menjadi berbagai jenis pola sosial
d. Tahap keempat , setiap tema budaya dapat dirinci lagi ke dalam “gagasan dan setiap pola sosial ke dalam “tindakan”


• UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur - unsur kebudayaan menurut C.Kluckhohn adalah sebagai berikut :
1. Bahasa
2. Sistem Organisasi
3. Organisasi Sosial
4. Sistem Peralatan dan Tekhnologi
5. Sistem Mata Pencaharian
6. Religi
7. Kesenian

Koentjaraningrat mengatakan bahwa setiap unsur kebudayaan universal tersebut tentu juga terdapat dalam ketiga wujud kebudayaan yakni sistem budaya , sistem sosial , dan unsur-unsur kebudayaan fisik .



 KEPRIBADIAN
Kepribadian berasal dari kata terjemahan dari bahasa Inggris yaitu “personality”.
Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain . Dalam pengertian yang lebih mendalam kepribadian didefinisikan oleh Gordon.W.Allport yaitu “Organisasi dari sistem – sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan caranya yang khas dalam penyesuaian dengan lingkungan”.

Adapun unsur- unsur dalam kepribadian , antara lain :
 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Ddan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian. Penggambaran yang terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemustan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan “Pengamatan”.
Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian yang paling menarik perhatianya seringkali diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang menghubungkannya dengan berbagai penggambaran lain yang sejenisnya yang sebelumnya pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya, dan kemudian muncul kembali sebagai kenangan.
Dan penggambaran yang baru dengan pengertian baru dalam istilah psikologi disebut “Apersepsi”.
Penggabungan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan proses kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tidak mirip dengan salah satu dari sekian macam bahan konkret dari penggambaran yang baru.
Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”.
Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata.
Dan penggambaran baru yang seringkali tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan “Fantasi”. Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur pengetahuan yang secara sadar dimiliki seorang Individu.
 Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.
“Perasaan”, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negative.
 Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah meruapakan naluri disebut “Dorongan”.

o FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
a. Faktor biologis
Hasil penelitian terhadap anak kembar(dalam Atkinson,dkk,1993) menunjukkan hasil bahwa kepribadian pada anak “Kembar Identik”(semua gen sama) jauh lebih serupa dibandingkan dengan “Kembar Fraternal” dalam hal reaksitivitas emosional , tingkat aktivitas dan kemampuan sosial.
Dengan dilakukannya test kepribadian dapat dilihat kembar identik dapat memberikan jawaban yang lebih mirip dibandingkan kembar fraternal .
Kesimpulannya , bahwa ada pengaruh genetis terhadap pembentukan kepribadian .

b. Faktor pengalaman
Dibedakan menjadi dua yaitu ;
 Pengalaman umum (common experience)
 Pengalaman unik

o Teori – Teori Kepribadian
Teori-teori kepribadian yakni ;
 Pendekatan Tipologi dan Trait
Hipocrates(460-377SM) mendasarkan tipe kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang paling dominan mempengaruhi tempramen seseorang. Atas dasar itu ia membagi kepribadian menjadi 4 tipe yaitu :
 Melankolik : cairan tubuh yang dominan mempengaruhi individu tipe ini adalah empedu hitam . Individu ini cenderung bersifat murung dan depresif
 Sanguinis : cairan tubuh yang dominan mempengaruhi individu tipe ini adalah darah . Individu ini cenderung bersifat periang dan optimistic .
 Kholerik : cairan tubuh yang dominan mempengaruhi individu tipe ini adalah empedu kuning . Individu ini cenderung bersifat mudah marah
 Phlegmatik : cairan tubuh yang dominan mempengaruhi individu tipe ini adalah lendir . Individu ini cenderung punya sifat tenang , lamban , tidak mudah dirangsang .
 Pendekatan psikodinamika
Teori kepribadian dengan pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh Sigmund Freud sebagai Bapak Psikoanalaisis yang terkenal . Teori kepribadiannya dikenal paling komprehensif dan berpengaruh .
Freud membagi kepribadian berdasarkan energy psikis dimana energy ini dapat mendorong individu bertingkah laku , yaitu :
a. Id : merupakan dorongan biologis dasar
b. Ego : berfuungsi sebagai pengendali agar pemuasan dorongan Id itu realistis dan sesuai kenyataan
c. Super ego : biasa disebut hati nurani yang fungsinya mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan
 Teori Social-Learning
Para teoritis Social-Learning beranggapan bahwa perilaku seseorang itu ditentukan oleh cirri khusus dari situasi yang dihadapi , penafsiran individu terhadap situasi tersebut dan penguatan yang pernah dialami pada tingkah lakunya dalam situasi serupa .
 Pendekatan Fenomenologi
Teori ini mepunyai dasar yang sama yaitu pengalaman subjektif . Dengan kata lain , tindakan seseorang dapat dipahami kalau dilihat dari kacamata orang itu sendiri .

HUBUNGAN KEBUDAYAAN DENGAN KEPRIBADIAN
Setiap orang lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga dengan kebudayaan tertentu . setiap keluarga menganut keyakinan , kebiasaan , ajaran moral yang berbeda .
Karena itu kita dapat menemukan adanya ciri-ciri budaya yang melekat pada kepribadian seseorang . Contoh orang yang didik dengan budaya timur akan lebih memprioritaskan nilain keharmonisan dan sedikit mengorbankan nilai kejujuran .
Indonesia kaya akan suku , dimana setiap suku tentu terdapat peraturan adat , sistem adat maupun kepercayaan yang dianut .
Pada contoh kehidupan sehari-hari kita dapat mengambil contoh pada individu yang berasal dari suku Batak dan Sunda .
Kedua suku ini jika ditanyakan pendapat ke beberapa orang pasti orang akan menjawab keduanya memiliki ciri yang sangat bertentangan .
Suku batak dikenal dengan suaranya yang keras , sikap pribadinya yang keras kepala , dan sangat teguh pada pendiriannya , karena keteguhannya tehrhadap sesuatu yang mereka yakini mereka tidak mudah untuk menerima pemikiran baru dan sulit menerima kritik . Sejauh ini memang kebudayaan mereka masih sangat dipertahankan sehingga sangat sulit untuk menghilangnya kebudayaan ini , dan ini dilakukan dengan mewarisi pengetahuan mengenai adat ini kepada generasi penerus mereka.
Sedangkan Sunda dikenal dengan sikap kepribadianya yang halus dan suara yang lembut serta pelan .
Ini tentu saja menunjukkan betapa besar pengaruh lingkungan dan kebudayaan yang ada dalam pembentukan kepribadian individu
Dari contoh di atas kita juga dapat mengambil pelajaran dari sikap pribadi masyarakat suku Batak . Pelajaran positifnya kita memang harus menjaga ketat kebudayaan yang kita miliki dengan begitu kebudayaan yang kita punya akan terus lestari , tetapi negatifnya ketika keteguhan terlalu dipertahankan dan kita tidak dapat menerima kritik sama sekali dari orang lain akan berdampak buruk , karena jika ingin maju kita harus bisa mendengar dan menerima kritik , karena orang lain lah yang dapat menilai baik buruknya sikap kita .
Daftar Pustaka



Basuki,MSi., Dr.A.M.Heru . (2008) . Psikologi Umum . Jakarta : Penerbit Universitas Gunadarma