Monday, May 28, 2012

Metode Ilmiah



Rasa ingin tahu seorang manusia itu merupakan suatu tahap awal kehidupan yang sangat penting loh ! Kita bisa lihat pada tokoh-tokoh pengetahuan dunia seperti Thomas Alfa Edison contohnya , dimulai dari rasa ingin tahu nya , dia berpikir dan melewati begitu banyak proses dann kegagalan untuk menciptakan sebuah benda yang serang kita kenal dengan bohlam lampu . Bisa kita bayangkan kalau dia ngga punya rasa ingin tahu yang besar dan sifat pantang menyerah , pasti kita sekarang tidak bisa menikmati kamar dengan cahaya lampu untuk belajar dan hanya bergantung pada lilin (tradisional sekali yah? :D)
Rasa ingin tahu yang sangat besar dapat mendorong dan memotivasi seseorang untuk dapat memuaskan rasa ingin tahu nya akan suatu hal .
Rasa ingin tahu juga merupakan salah satu komponen yang terdapat pada setiap individu dan biasa disebut dalam istilah psikologi yaitu "Konasi" atau Keinginan .
Dalam mencari tahu suatu kebenaran dari rasa ingin tahu tersebut , seringkali manusia dihadapkan pada masalah , dimana masalah itu mau tidak mau harus dihadapi dan dicari solusi (problem solving) untuk memuaskan keinginan (desire) kita . Adanya suatu metode yang paling sering digunakan dalam pemecahan masalah tersebut ialah metode ilmiah .

Disinilah tema pembahasan kita akan dimulai ,
Secara etimologi , Metode itu berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode ilmiah menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan .
Metode Ilmiah merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk dapat memperoleh pengetahuan secara sistematis dan empiris
Dalam menyusun sebuah hasil penelitian yang menggunakan metode ilmiah ini , kita harus mengikuti sistematika yang ada secara tepat dan benar untuk mencapai sebuah kebenaran , itulah yang disebut sistematis , dan hasil yang kita peroleh juga tidak boleh kita sampaikan secara asal atau pendapat kita sendiri , tapi kita harus menyesuaikan dengan teori-teori serta harus ada bukti berdasar penelitian dan fakta yang ada ..
4 tahap yang biasanya dilakukan oleh para ilmuwan yaitu melakukan pengamatan(observasi) terhadap lingkungan untuk mendukung apa yang ia teliti kemudian akan membuat suatu hipotesis dalam menjelaskan fenomena yang ditemukan .
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan sebuah eksperimen, kalau suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah .

Ada 4 unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut :
  1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran) 
  2. Hipotesis ( penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran  yang dilakukan )
  3. Prediksi ( deduksi logis dari hipotesis )
  4. Eksperimen ( pengujian atas semua unsur-unsur yang telah dilewati).
Kriteria metode ilmiah :
1. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal,  kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2. Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
3. Menggunakan prinsip analisa
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
4. Menggunakan hipotesa
Dalam metode ilmiah, Peneliti harus dituntun dalam proses berfikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran kearah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan ukuran obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai-nya . Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, rangking dan rating .

Narasumber 

id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/metode-ilmiah-4/