Oleh :
Estherita
Maya Stephanie
12511504 /
2 pa 11
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013
Berbicara mengenai kesehatan ,
kesehatan sendiri sebenarnya bukan hanya mengenai kesehatan fisik , olahraga
dan nutrisi . Sebuah integrasi yang penuh dari fisik , mental dan kesehatan
spiritual harus terpenuhi dan seimbang . Disini kita akan membahas mengenai
dimensi – dimensi kesehatan yang ada yang tergolong dalam 7 dimensi , dimana
dimensi-dimensi tersebut masing-masing bekerja dan berinteraksi dengan cara
memberikan kontribusi terhadap kualitas hidup individu .
A. Konsep sehat berdasarkan Dimensi Sehat:
a.
Dimensi
emosi (emotional wellness)
Dimensi ini merupakan sebuah kemampuan untuk mengerti diri
kita sendiri sebagai individu dan menghadapi tantangan hidup . Kemampuan dalam
pengetahuan dan berbagi mengenai perasaan , entah itu marah , sedih atau stress
, sedangkan mengenai harapan , cinta , kesenangan dan kebahagiaan secara
produktif akan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan emosi .
b.
Dimensi
intelektual (intellectual wellness)
Dimensi ini merupakan kemampuan untuk membuka pikiran ke
ideologi baru dan pengalaman yang dapat diterapkan pada pengambilan keputusan
personal , interaksi kelompok dan
komunitas . Keinginan untuk belajar mengenai konsep hal-hal yang baru ,
meningkatkan skill , dan mencari tantangan dalam mengejar keingintahuan dapat
memberikan kontribusi positif bagi kesehatan intelektual .
c.
Dimensi
sosial (social wellness)
Dasarnya
sosial merupakan istilah yang berkaitan dengan orang lain di sekitar . Dimensi
sosial berbicara mengenai kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain .
Kemampuan kita membangun dan mempertahankan hubungan positif dengan teman , keluarga
atau partner kerja berkontribusi bagi social wellness.
d.
Dimensi
fisik (physical wellness)
Kemampuan untuk mempertahankan kualitas kesehatan hidup
dimana fisik merupakan elemen penting yang kita butuhkan untuk menjalankan
aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan dan stress fisik . Diakui bahwa perilaku
kita mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental kita , maka
kita harus membuat kebiasaan baru untuk hidup sehat , seperti rutin cek up ,
diet seimbang dan olahraga . Menghindari kegiatan destruktif yang merugikan seperti merokok , memakai obat-obatan
terlarang , dan mengkonsumsi alcohol akan menyebabkan fisik yang sehat dan
optimal .
e.
Dimensi
spiritual (spiritual wellness)
Kemampuan untuk membangun kedamaian dan harmonisasi dalam
hidup . Kemampuan untuk membangun keselarasan antara nilai dan tindakan serta
mewujudkan tujuan bersama yang mengikat satu sama lain akan menghasilkan
kontribusi bagi spiritual wellness .
B.
Sejarah
perkembangan Kesehatan Mental
Kesehatan
mental merupakan gambaran sebuah level atau tingkatan dari psikologis seseorang
. Perspektif dari holisme , kesehatan mental
mencakup kemampuan seseorang untuk menikmati hidup dan membuat
keseimbangan antara aktivitas dan upaya untuk ketahanan psikologis .
Orang Indian sering juga disebut penyembuh bagi orang yang
mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan
menjalani ritual . Kepercayaan mereka yang masih sangat kuat terhadap roh-roh
sangat mempengaruhi mental mereka , dan orang yang mengalami gangguan jiwa
sering dibuang dan disingkirkan oleh masyarakat .
Pengaruh Kristen mulai masuk dari para imigran di eropa .
Orang yang mengalami gangguan jiwa tahun-tahun ini masih sama dengan
tahun-tahun sebelumnya , dibenci , dijauhkan atau dianggap terkena sihir
Cotton Mather sebagai pendeta membantah hal-hal yang
berhubungan dengan sihir dan takhyul sebagai gangguan mental . Dan pada masa ini , pengobatan medis untuk
menangani kesehatan mental pun mulai diperkenalkan pada masyarakat.
Benjamin Rush , pengacara yang menangani masalah penyakit
mental secara manusiawi . Ia juga mempublikasikan buku berjudul medical
inquires dan observation upon disease of the mind .
Amerika telah mendirikan sekitar 24 rumah sakit dan 2000
lebih tempat tidur untuk menangani pasien yang mengalami gangguan mental .
Clifford beers memperkenalkan istilah mental hygiene .
Ia juga membaharui sistem keperawatan bagi masyarakat yang
mengalami kesehatan mental .
Dibentuknya NAMH (National Association of Mental Health )
untuk melanjutkan misi Beers dengan lebih jelas melalui media perantara ,
seperti televisi dan lainnya .
C.
Pendekatan
Kesehatan Mental
Pendekatan
yang digunakan dalam mempelajari kesehatan mental seseorang adalah ;
i)
Orientasi
Klasik
Umumnya
digunakan dalam ilmu kedokteran , khususnya psikiatri yang mengartikan sehat
sebagai kondisi dimana ketidak adaan keluhan terhadap fisik maupu mental orang
tersebut . Konteks dalam pendekatan ini tidak bisa dipisahkan dari lingkungan
tempat individu itu berada .
Ukuran kesehatan mental juga dapat diukur melalui hubungan antara individu
dengan orang lain disekitarnya .
ii)
Orientasi
Penyesuaian diri
Sehat atau tidaknya seseorang secara mental belakangan ini
lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri . Penyesuaian diri merupakan
dasar bagi penentu derajat kesehatan mental . Orang – orang yang tidak mampu
menyesuaikan diri secara aktif , tidak realistis dan tidak stabil merupakan
petunjuk bahwa rendahnya kesehatan mental
pada individu .
Beberapa dari uraian yang terdapat dalam teori Rogers ,
Maslow menunjukkan bahwa kepribadian yang sehat selalu ditandai dengan
keinginan untuk tumbuh dan berkembang , dan realistis .
iii)
Orientasi
Pengembangan Potensi
Pengembangan potensi dalam diri individu sangat dipengaruhi
oleh peranan keluarga , teman sebaya , sekolah dan masyarakat . Pengembangan
potensi ini dapat diukur melalui seberapa besar kreativitas nya melalui minat
yang dipunyai .
D. Teori Kepribadian Sehat menurut beberapa aliran dan
tokoh
Sebagaimana yang kita tahu , bahwa aliran ini sangat
berhubungan dengan teori-teori dari Sigmund Freud.
Freud membagi
pemikiran dalam Consiousness (kesadaran) , preconsiousness (bawah sadar)
dan unconsciousness (ketidak sadaran ).
Freud juga mengemukakan dalam tidak sadar ini ada struktur
kepribadian yaitu:
o Id (das es):
energi psikis yang memikirkan kesenangan saja
o Ego(das
ich) : pengawas realitas
o Super ego(das
ueber ich) : berisi kaidah-kaidah , moral dan nilai-nilai sosial yang diserap
individu dari lingkungannya .
Kepribadian yang sehat menurutnya ialah jika individu
bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah dan tergantung bagaimana hasil
belajar individu dalam mengatasi tekanan dan kecemasan .
Menurut aliran ini perilaku nyata dan terukur bukan suatu
perwujudan dari jiwa ataupun mental yang abstrak .
Aspek mental yang tidak memiliki bentuk fisik dan ini harus
dihindari .
Kepribadian yang sehat juga harus didukung dengan
mementingkan lingkungan dan menekankan pada pola tingkah laku yang nampak
dengan menggunakan metode objektif .
Aliran ini sangat mementingkan diri(self) manusia sebagai
pemersatu yang menerangkan pengalaman subjektif-individual , yang dapat
menentukan tingkah lakunya secara aktual atau dapat diamati.
Konsep diri (self) merupakan suatu bagian yang penting dalam
tiap pembahasan mengenai kepribadian .
Tetapi karena Allport ingin menghilangkan kontradiksi dan
kekaburan yang terkandung dalam pembiacaraan tentang self , jadi Allport
mengganti kata self dengan Propirium. Propirium
diambil dari kata propriate atau
seperti kata appropriate .
Perkembangan Propirium ini terjadi mulai dari bayi sampai
adolescence yang terdiri dari 7 tingkat dan merupakan prasyarat keribadian
sehat . Perkembangan kepribadian yang sehat dengan 7 kriteria tersebut ialah :
1. Perluasan
diri
Mula-mula individu berpusat pada diri sendiri , kemudian
ketika bertumbuh maka diri akan bertambah luas meliputi nilai dan cita yang
abstrak , atau dengan kata lain mengembangkan perhatian di luar diri .
2. Hubungan
diri yang hangat dengan orang – orang lain
Allport membagi kehangatan dalam dua bentuk yaitu kapasitas
untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu . Dalam kapasitas
keintiman cinta dari orang-orang sehat adalah tanpa syarat , tidak melumpuhkan
dan tidak mengikat . Kapasitas perasaan terharu menghasilkan kepribadian yang
matang sabar terhadap tingkah laku orang lain karena menerima kekurangan
manusia yang sama seperti dirinya .
3. Keamanan
emosional
Sifat ini
mementingkan kualitas , kualitas yang paling utama adalah penerimaan diri .
Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari yang ada di diri mereka ,
termasuk kelemahan dan kekurangan tanpa menyerah secara pasif pada kelemahan
atau kekurangan tersebut. Serta mampu menerima emosi-emosi manusia , dapat
mengontrol emosi mereka sehingga tidak mengganggu aktifitas mereka .
Kualitas
lainnya adalah , ‘sabar terhadap kekecewaan’ , ini menunjukkan bagaimana
seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan dari keinginan atau kemampuan
mereka .
4. Persepsi
realistis
Orang yang
berkepribadian sehat mempunyai pandangan secara objektif , dan menerima
realitas sebagaimana adanya .
5. Keterampilan
– keterampilan dan tugas-tugas
Mampu
melakukan dan menyelesaikan tugas dengan dedikasi , komitmen dan
keterampilan-keterampilan merupakan pencapaian kematangan dan kesehatan
psikologis yang optimal .
6. Pemahaman
diri
Kepribadian
yang sehat mampu mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi
daripada orang-orang neurotis . Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman
diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas
pribadinya yang negatif kepada orang lain.
7. Filsafat
hidup yang mempersatukan
Orang-orang
yang sehat mempunyai pandangan yang selalu menatap ke depan , didorong oleh
tujuan-tujuan dan rencana jangka panjang .
Suara hati
memegang peranan khusus disini . Suara hati yang matang dan yang neurotis atau
tidak matang mempunyai perbedaan , seperti ; suara hati yang tidak matang
bercirikan “harus” bukan “sebaiknya”, sedangkan orang yang sehat “saya
sebaiknya bertingkah laku seperti ini” . Ini berarti suara hati yang matang merupakan
suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri atau kepada
orang lain.
Rogers dikenal mengembangkan model terapi client-centered .
Rogers mempunyai sebutan bagi orang dengan kepribadian sehat yaitu orang yang
berfungsi sepenuhnya.
Orang yang berfungsi sepenuhnya mempunyai sifat khusus ,
antara lain :
1. Keterbukaan
pada pengalaman
Ini merupakan lawan dari sikap defensive . Orang dengan
keterbukaan pada pengalaman ini dapat mengetahui segala sesuatu tantang
kodratnya , berkepribadian fleksibel , tidak hanya mau menerima
pengalaman-pengalaman yang diberi kehidupan tetapi juga menggunakannya dalam
membuka kesempatan persepsi atau ungkapan baru.
2. Kehidupan
eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya ialah yang hidup sepenuhnya
dalam setiap momen kehidupan .
Orang yang dapat menyesuaikan diri karena struktur diri yang
terus menerus terbuka pada pengalaman – pengalaman baru.
3. Kepercayaan
terhadap organisme orang sendiri
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut
impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif . Dan karena orang sehat ini
terbuka pada pengalamannya , maka dia memiliki jalan masuk untuk seluruh
informasi yang ada dalam situasi untuk membuat suatu keputusan . Ia juga akan
membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi ,
sehingga keputusan yang diambil akan memuaskan semua segi situasi dengan baik .
4. Perasaan
bebas
Orang yang sehat psikologis mengalami kebebasan untuk
bertindak dan memilih , tanpa adanya paksaan atau rintangan antara alternative
pikiran dan tindakan .
Orang ini juga memiliki suatu perasaan berkuasa terhadap
kehidupannya dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya .
5. Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif.
Orang-orang yang kreatif dan spontan tidak terkenal karena
konformitas atau penyesuaian diri yang pasif terhadap tekanan-tekanan sosial
dan kultural , mereka juga tidak menghiraukan nkemungkinan tingkahlaku mereka diterima
atau tidak , tetapi mereka umumnya dapat menyesuaikan diri dengan
tuntutan-tuntutan dari situasi khusus .
Manusia memiliki dorongan-dorongan kepribadian yang sehat dan
pada dasarnya semua manusia memilikikecenderungan untuk mengaktualisasikan diri
.
Teori Maslow yang terkenal mengenai kepribadian adalah
mengenai 5 kebutuhan dasar pada manusia , tiap kebutuhan yang rendah telah
terpuaskan maka individu akan mencapai tingkat berikutnya dan berakhir pada
tingkat aktualisasi diri .
Pertama , kebutuhan – kebutuhan fisiologis , adalah
kebutuhan yang jelas terhadap makanan , haus dan seks . Pemuasan akan itu
sangat penting untuk kelangsungan hidup seorang manusia .
Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi dengan baik , maka
kita didorong oleh kebutuhan kedua rasa aman , kebutuhan ini meliputi
kebutuhan akan jaminan , stabilitas , perlindungan , ketertiban , dan bebas
dari ketakutan dan kecemasan .
Selanjutnya manusia akan didorong untuk memuaskan kebutuhan
selanjutnya yaitu mencintai dan dicintai , setelah itu berhasil , kita
akan membutuhkan perasaan butuh akan penghargaan , baik itu dari orang
lain maupun penghargaan terhadap diri sendiri . Penghargaan dari luar dapat
berupa reputasi , status , popularitas , prestise atau keberhasilan dalam
masyarakat .
Akhirnya , ketika keempat kebutuhan itu terpenuhi , maka
semua manusia akan mencoba mencapai kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri
, dimana ini merupakan tingkatan paling tinggi dan mengunakan seluruh bakat ,
kualitas dan kapasitas yang ada dalam diri kita .
From berpendapat bahwa kesehatan psikologi sama berharganya
dengan sebuah kebahagiaan yang pernah kita dapati . Baginya orang – orang yang
sehat memuaskan kebutuhan psikologisnya secara kreatif dan produktif .
5 kebutuhan dari dikotomi kebebasan dan keamanan menurut
Fromm ;
o Hubungan
Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia ialah melalui cinta
, dengan cinta rasa kebebasan dan keamanan akan terpuaskan .
Disini bukan hanya membicarakan cinta yang erotis melainkan
hubungan cinta yang sering kita lihat antara ibu dengan anak atau cinta kepada
diri sendiri .
o Transdensi
Fromm mengemukakan dalam perbuatan menciptakan anak ,
ide,kesenian atau barang-barang material , manusia sedang mengatasi kodrat
eksistensi yang pasif dan eksidental dan dengan ini akan mencapai perasaan akan
maksud dan kebebasan .
o Berakar
Cara yang ideal , dengan membangun suatu perasaan
persaudaraan sesama umat manusia , suatu perasaan keterlibatan , cinta dan
partisipasi dalam masyarakat .
Perasaan solidaritas akan memuaskan kebutuhan ini
untuk berakar , berkoneksi dan berhubungan dengan dunia .
o Perasaan
identitas
Kebutuhan manusia akan perasaan identitas sebagai individu
yang unik , hal perasaan tentang dia , siapa dan apa adalah sangat penting .
Cara untuk memuaskannya adalah dengan individualitas ,
ini akan mengakibatkan berkembangnya kepribadian mereka dengan mengontrol
kehidupan mereka sendiri .
o Kerangka
orientasi
Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran
, yang digunakan orang untuk mengembangkan suatu gambaran yang realistis dan
objektif tentang dunia .
From juga
memberikan gambaran mengenai kodrat kepribadian sehat , sebagai berikut :
o Orientasi Produktif , mempunyai konsep yang
sama dengan kepribadian yang matang menurut Allport .
-
Cinta yang produktif ; hubungan manusia yang bebas dan
sederajat dimana partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka .
-
Pikiran yang produktif ; meliputi kecerdasan ,
pertimbangan , dan objektivitas .
-
Kebahagiaan ;
suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan
orientasi produktif , kebahagiaan itu sendiri menyertai seluruh kegiatan
produktif .
-
Suara hati ; dibagi dua , suara hati otoriter yang
merupakan penguasa dari luar yang diinternalisasi juga memimpin tingkah laku
orang tersebut . Sedangkan suara hati humanistis berasal dari diri bukan dari
perantara dari luar
o Orientasi
reseptif , merupakan penerima – penerima yang pasif dalam hubungannya dengan
orang lain .
o Orientasi
eksploitatif , orang yang diatur dari sumber luar , bukan menunggu
menerima tetapi terdorong mengambil
sesuatu dari orang dengan kekerasan dan tipu muslihat .
o Orientasi
penimbunan , orang – orang yang tidak mengharapkan dari luar dan juga tidak
menerima dan mengambil
o Orientasi pemasaran
, kepribadian atau diri hanya dinilai sebagai suatu barang dagangan yang dijual
atau ditukar untuk sebuah keberhasilan , kita dapat melihat fenomena ini dalam
masyarakat kapitalis seperti yang ada di Amerika serikat .
- Schultz, D.(1991).Psikologi Pertumbuhan: Model –model
Kepribadian Sehat.Alih Bahasa: Yustinus.Yogyakarta:Kanisius
- Hall, Callvin S.(1993).Psikologi Kepribadian 2:
Teori-Teori behavioristik.Alih Bahasa: Supratiknya.Yogayakarta:Kanisius
- Hall, Callvin S.(1993).Psikologi Kepribadian 3:
Teori-Teori Holistik. Alih Bahasa: Supratiknya.Yogyakarta:Kanisius