Tuesday, April 30, 2013

Penyesuaian Diri


Penelitian psikologi mengenai Penyesuaian Diri sangat berkaitan dengan kesehetan mental, seperti judul buku Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Rinehart & Winston. Kabarnya buku ini hanya bisa kita dapatkan di perpustakaan fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada. Jauh ya :)
Penyesuaian diri dalam istilah bahasa Inggris nya lebih dikenal dengan Personal Adjustment , mari kita mulai membahasnya..
  •  Pengertian
    Sebelum mengetahui lebih jelas pengertian penyesuaian diri, kita harus tau dulu nih, kata penyesuaian itu definisinya seperti apa sih ?
    penyesuaian merupakan proses dimana organisme mempertahankan keseimbangan kebutuhan dan keadaan dalam kehidupannya yang mempengaruhi kepuasan pada kebutuhan.
    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu bentuk konstruksi psikologi yang sebenarnya luas dan kompleks, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar lingkungannya.
    sedangkan Schneiders (dalam Desmita, 2009:192) mengungkapkan suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal.

     
  • selanjutnya , apa saja bentuk-bentuk penyesuaian diri ?
    Menurut Gunarsa (dalam Sobur, 2003:529) bentuk-bentuk penyesuaian diri ada dua antara lain:
a. Adaptive
Bentuk penyesuaian diri yang adaptif sering kita kenal dengan istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian diri ini bersifat jasmaniah, artinya perubahan-perubahan dalam proses jasmaniah untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan. Misalnya, berkeringat setelah berolahraga , merupakan proses penyesuaian tubuh terhadap proses metabolisme tubuh.
b. Adjustive
Bentuk penyesuaian diri yang lain bersifat psikis yaitu penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma. Misalnya, jika kita harus pergi ke tetangga atau teman yang tengah berduka cita karena kematian salah seorang anggota keluarganya, sesekali kita dapat mengekspresikan wajah sedih atau wajah duka, sebagai tanda ikut menyesuaikan terhadap suasana sedih dalam keluarga tersebut.


Penyesuaian diri terbagi dalam dua hal :
Penyesuaian diri yang positif ditandai dengan beberapa ciri antara lain :
    1. Tidak menunjukkan frustasi pribadi
    2. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
    3. Menghargai pengalaman
    4. Bersikap realistik dan objektif
Penyesuaian diri yang negatif , beberapa ciri antaranya adalah :
Ada tiga bentuk reaksi yang salah dalam penyesuaian diri yang salah yaitu: reaksi bertahan, reaksi menyerang dan reaksi melarikan diri. 
1. Reaksi bertahan
Dalam istilah psikologi sering disebut dengan deffense mechanism , dimana individu yang sedang dalam keadaan tertentu yang menurut dia mengancam eksistensinya, maka ia akan melakukan pertahanan atau individu akan berusaha mempertahankan diri, seolah- seolah tidak menghadapi kegagalan, ia selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan. contoh bentuk reaksi bertahan: 
> Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari- cari alasan untuk membenarkan tindakanya
> Represi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar. Ia berusaha melupakan pengalamannya yang kurang menyenangkan. Misalnya seorang pemuda berusaha melupakan kegagalan cintanya dengan seorang gadis
> Proyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterima. Misalnya seorang siswa yang tidak lulus mengatakan bahwa gurunya membenci dirinya. 
> Sourgrapes”(anggur kecut),yaitu dengan memutar balikkan keadaan. Misalnya seorang siswa yang gagal mengetik mengatakan bahwa  mesin tiknya rusak, padahal dia sendiri tidak bisa mengetik. 
> Reaksi Menyerang 
Penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku menyerang untuk menutupi kegagalanya. Ia tidak mau menyadari kegagalanya. Reaksi- reaksinya dapat dilihat dalam tingkah laku seperti selalu membenarkan dirinya sendiri, ingin lebih dominan dalam setiap situasi, senang mengganggu orang lain, marah secara berlebihan, suka membalas dendam dsb. 
> Reaksi melarikan diri 
Dalam reaksi ini misalnya seseorang akan melakukan hal- hal seperti berfantasi dalam artian memuaskan keigininan yang tidak tercapai dalam bentuk angan- angan,  banyak tidur, minum- minuman keras, bunuh diri, menjadi pecandu narkotika, dan regresi yaitu kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan tingkat perkembangan yang lebih awal.


selanjutnya , apa saja yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri seseorang?  
3 penyebab yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri , yaitu :
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan berperan penting dalam hal ini , baik itu lingkungan keluarga, sekolah, ataupun teman sebaya. Misalnya , kehangatan dalam keluarga yang diterima seorang anak dapat mempengaruhi perasaan dan kognitif , anak akan merasa nyaman , dan dia akan lebih menerima disiplin-disiplin yang diterapkan.
b. Lingkungan Sekolah
Metode atau cara mengajar yang digunakan oleh para pendidik dalam proses belajar mengajar sangat penting , ketika seorang guru dapat menjelaskan materi dengan santai, maka itu akan membuat pola penyesuaian diri anak tersebut ketika menghadapi soal atau mungkin masalah diluar itu sesuai dengan apa yang dia lihat dan terapkan dalam sekolahnya
c. Lingkungan Teman sebaya atau bermain
Teman sebaya merupakan media penting dalam kehidupan seseorang untuk membentuk persepsi sosial seorang anak, anak yang kurang bersosialisasi, cenderung tidak mampu melakukan penyesuaian diri yang baik terhadap lingkungan bermainnya.

  DAFTAR PUSTAKA 
- http://blog.um.ac.id/rizkya/2011/12/20/konsep-penyesuaiandiri-peserta-didik-usia-sekolah-menengah/
- Alex Sobur, 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
- Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya 

Thursday, April 4, 2013

Dimensi , Sejarah , Teori dan Pendapat dalam Kesehatan Mental



KESEHATAN MENTAL




                                                  Oleh :
Estherita Maya Stephanie
12511504 / 2 pa 11


UNIVERSITAS GUNADARMA
2013

Berbicara mengenai kesehatan , kesehatan sendiri sebenarnya bukan hanya mengenai kesehatan fisik , olahraga dan nutrisi . Sebuah integrasi yang penuh dari fisik , mental dan kesehatan spiritual harus terpenuhi dan seimbang . Disini kita akan membahas mengenai dimensi – dimensi kesehatan yang ada yang tergolong dalam 7 dimensi , dimana dimensi-dimensi tersebut masing-masing bekerja dan berinteraksi dengan cara memberikan kontribusi terhadap kualitas hidup individu .

A.  Konsep sehat berdasarkan Dimensi Sehat:

a.    Dimensi emosi (emotional wellness)
Dimensi ini merupakan sebuah kemampuan untuk mengerti diri kita sendiri sebagai individu dan menghadapi tantangan hidup . Kemampuan dalam pengetahuan dan berbagi mengenai perasaan , entah itu marah , sedih atau stress , sedangkan mengenai harapan , cinta , kesenangan dan kebahagiaan secara produktif akan memberikan kontribusi positif bagi kesehatan emosi .

b.    Dimensi intelektual (intellectual wellness)
Dimensi ini merupakan kemampuan untuk membuka pikiran ke ideologi baru dan pengalaman yang dapat diterapkan pada pengambilan keputusan personal  , interaksi kelompok dan komunitas . Keinginan untuk belajar mengenai konsep hal-hal yang baru , meningkatkan skill , dan mencari tantangan dalam mengejar keingintahuan dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan intelektual .
 
c.     Dimensi sosial (social wellness)
Dasarnya sosial merupakan istilah yang berkaitan dengan orang lain di sekitar . Dimensi sosial berbicara mengenai kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain . Kemampuan kita membangun dan mempertahankan hubungan positif dengan teman , keluarga atau partner kerja berkontribusi bagi social wellness.

d.    Dimensi fisik (physical wellness)
Kemampuan untuk mempertahankan kualitas kesehatan hidup dimana fisik merupakan elemen penting yang kita butuhkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan dan stress fisik . Diakui bahwa perilaku kita mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental kita , maka kita harus membuat kebiasaan baru untuk hidup sehat , seperti rutin cek up , diet seimbang dan olahraga . Menghindari kegiatan destruktif yang merugikan  seperti merokok , memakai obat-obatan terlarang , dan mengkonsumsi alcohol akan menyebabkan fisik yang sehat dan optimal .

e.    Dimensi spiritual (spiritual wellness)
Kemampuan untuk membangun kedamaian dan harmonisasi dalam hidup . Kemampuan untuk membangun keselarasan antara nilai dan tindakan serta mewujudkan tujuan bersama yang mengikat satu sama lain akan menghasilkan kontribusi bagi spiritual wellness .


B.   Sejarah perkembangan Kesehatan Mental
Kesehatan mental merupakan gambaran sebuah level atau tingkatan dari psikologis seseorang . Perspektif dari holisme , kesehatan mental  mencakup kemampuan seseorang untuk menikmati hidup dan membuat keseimbangan antara aktivitas dan upaya untuk ketahanan psikologis . 
  • Sebelum tahun 1600
Orang Indian sering juga disebut penyembuh bagi orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual . Kepercayaan mereka yang masih sangat kuat terhadap roh-roh sangat mempengaruhi mental mereka , dan orang yang mengalami gangguan jiwa sering dibuang dan disingkirkan oleh masyarakat .  
  • 1692
Pengaruh Kristen mulai masuk dari para imigran di eropa . Orang yang mengalami gangguan jiwa tahun-tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya , dibenci , dijauhkan atau dianggap terkena sihir
  • 1724
Cotton Mather sebagai pendeta membantah hal-hal yang berhubungan dengan sihir dan takhyul sebagai gangguan mental  . Dan pada masa ini , pengobatan medis untuk menangani kesehatan mental pun mulai diperkenalkan pada masyarakat.
  • 1820
Benjamin Rush , pengacara yang menangani masalah penyakit mental secara manusiawi . Ia juga mempublikasikan buku berjudul medical inquires dan observation upon disease of the mind .
  • 1843
Amerika telah mendirikan sekitar 24 rumah sakit dan 2000 lebih tempat tidur untuk menangani pasien yang mengalami gangguan mental .
  • 1900’n
Clifford beers memperkenalkan istilah mental hygiene .
Ia juga membaharui sistem keperawatan bagi masyarakat yang mengalami kesehatan mental . 
  • 1950
Dibentuknya NAMH (National Association of Mental Health ) untuk melanjutkan misi Beers dengan lebih jelas melalui media perantara , seperti televisi dan lainnya .

C.   Pendekatan Kesehatan Mental
Pendekatan yang digunakan dalam mempelajari kesehatan mental seseorang adalah ;
i)                  Orientasi Klasik 
Umumnya digunakan dalam ilmu kedokteran , khususnya psikiatri yang mengartikan sehat sebagai kondisi dimana ketidak adaan keluhan terhadap fisik maupu mental orang tersebut . Konteks dalam pendekatan ini tidak bisa dipisahkan dari lingkungan tempat individu itu berada .
Ukuran kesehatan mental juga dapat diukur melalui hubungan antara individu dengan orang lain disekitarnya .
ii)                Orientasi Penyesuaian diri
Sehat atau tidaknya seseorang secara mental belakangan ini lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri . Penyesuaian diri merupakan dasar bagi penentu derajat kesehatan mental . Orang – orang yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif , tidak realistis dan tidak stabil merupakan petunjuk bahwa rendahnya kesehatan mental  pada individu .
Beberapa dari uraian yang terdapat dalam teori Rogers , Maslow menunjukkan bahwa kepribadian yang sehat selalu ditandai dengan keinginan untuk tumbuh dan berkembang , dan realistis .
iii)             Orientasi Pengembangan Potensi
Pengembangan potensi dalam diri individu sangat dipengaruhi oleh peranan keluarga , teman sebaya , sekolah dan masyarakat . Pengembangan potensi ini dapat diukur melalui seberapa besar kreativitas nya melalui minat yang dipunyai .


D.  Teori Kepribadian Sehat menurut beberapa aliran dan tokoh
  • Aliran psikoanalisa
Sebagaimana yang kita tahu , bahwa aliran ini sangat berhubungan dengan teori-teori dari Sigmund Freud.
Freud membagi  pemikiran dalam Consiousness (kesadaran) , preconsiousness (bawah sadar) dan unconsciousness (ketidak sadaran ).
Freud juga mengemukakan dalam tidak sadar ini ada struktur kepribadian yaitu:
o   Id (das es): energi psikis yang memikirkan kesenangan saja
o   Ego(das ich) : pengawas realitas
o   Super ego(das ueber ich) : berisi kaidah-kaidah , moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya .
Kepribadian yang sehat menurutnya ialah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah dan tergantung bagaimana hasil belajar individu dalam mengatasi tekanan dan kecemasan .

  • Aliran behaviouristik
Menurut aliran ini perilaku nyata dan terukur bukan suatu perwujudan dari jiwa ataupun mental yang abstrak .
Aspek mental yang tidak memiliki bentuk fisik dan ini harus dihindari .
Kepribadian yang sehat juga harus didukung dengan mementingkan lingkungan dan menekankan pada pola tingkah laku yang nampak dengan menggunakan metode objektif .

  • Aliran Humanistik
Aliran ini sangat mementingkan diri(self) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman subjektif-individual , yang dapat menentukan tingkah lakunya secara aktual atau dapat diamati.

  •  Pendapat Gordon Allport
Konsep diri (self) merupakan suatu bagian yang penting dalam tiap pembahasan mengenai kepribadian .
Tetapi karena Allport ingin menghilangkan kontradiksi dan kekaburan yang terkandung dalam pembiacaraan tentang self , jadi Allport mengganti kata self dengan Propirium. Propirium diambil dari kata propriate atau seperti kata appropriate .
Perkembangan Propirium ini terjadi mulai dari bayi sampai adolescence yang terdiri dari 7 tingkat dan merupakan prasyarat keribadian sehat . Perkembangan kepribadian yang sehat dengan 7 kriteria tersebut ialah :
1.    Perluasan diri
Mula-mula individu berpusat pada diri sendiri , kemudian ketika bertumbuh maka diri akan bertambah luas meliputi nilai dan cita yang abstrak , atau dengan kata lain mengembangkan perhatian di luar diri .
2.    Hubungan diri yang hangat dengan orang – orang lain
Allport membagi kehangatan dalam dua bentuk yaitu kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu . Dalam kapasitas keintiman cinta dari orang-orang sehat adalah tanpa syarat , tidak melumpuhkan dan tidak mengikat . Kapasitas perasaan terharu menghasilkan kepribadian yang matang sabar terhadap tingkah laku orang lain karena menerima kekurangan manusia yang sama seperti dirinya .
3.    Keamanan emosional
Sifat ini mementingkan kualitas , kualitas yang paling utama adalah penerimaan diri . Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari yang ada di diri mereka , termasuk kelemahan dan kekurangan tanpa menyerah secara pasif pada kelemahan atau kekurangan tersebut. Serta mampu menerima emosi-emosi manusia , dapat mengontrol emosi mereka sehingga tidak mengganggu aktifitas mereka .
Kualitas lainnya adalah , ‘sabar terhadap kekecewaan’ , ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan dari keinginan atau kemampuan mereka . 
4.    Persepsi realistis
Orang yang berkepribadian sehat mempunyai pandangan secara objektif , dan menerima realitas sebagaimana adanya .
5.    Keterampilan – keterampilan dan tugas-tugas
Mampu melakukan dan menyelesaikan tugas dengan dedikasi , komitmen dan keterampilan-keterampilan merupakan pencapaian kematangan dan kesehatan psikologis yang optimal .
6.    Pemahaman diri
Kepribadian yang sehat mampu mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang neurotis . Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain.
7.    Filsafat hidup yang mempersatukan
Orang-orang yang sehat mempunyai pandangan yang selalu menatap ke depan , didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana jangka panjang .
Suara hati memegang peranan khusus disini . Suara hati yang matang dan yang neurotis atau tidak matang mempunyai perbedaan , seperti ; suara hati yang tidak matang bercirikan “harus” bukan “sebaiknya”, sedangkan orang yang sehat “saya sebaiknya bertingkah laku seperti ini” . Ini  berarti suara hati yang matang merupakan suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri atau kepada orang lain.

  •   Pendapat Carl Rogers
Rogers dikenal mengembangkan model terapi client-centered . Rogers mempunyai sebutan bagi orang dengan kepribadian sehat yaitu orang yang berfungsi sepenuhnya.
Orang yang berfungsi sepenuhnya mempunyai sifat khusus , antara lain :
1.    Keterbukaan pada pengalaman
Ini merupakan lawan dari sikap defensive . Orang dengan keterbukaan pada pengalaman ini dapat mengetahui segala sesuatu tantang kodratnya , berkepribadian fleksibel , tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberi kehidupan tetapi juga menggunakannya dalam membuka kesempatan persepsi atau ungkapan baru.
2.    Kehidupan eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya ialah yang hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan .
Orang yang dapat menyesuaikan diri karena struktur diri yang terus menerus terbuka pada pengalaman – pengalaman baru.
3.    Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif . Dan karena orang sehat ini terbuka pada pengalamannya , maka dia memiliki jalan masuk untuk seluruh informasi yang ada dalam situasi untuk membuat suatu keputusan . Ia juga akan membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi , sehingga keputusan yang diambil akan memuaskan semua segi situasi dengan baik .
4.    Perasaan bebas
Orang yang sehat psikologis mengalami kebebasan untuk bertindak dan memilih , tanpa adanya paksaan atau rintangan antara alternative pikiran dan tindakan .
Orang ini juga memiliki suatu perasaan berkuasa terhadap kehidupannya dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya .
5.    Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif.
Orang-orang yang kreatif dan spontan tidak terkenal karena konformitas atau penyesuaian diri yang pasif terhadap tekanan-tekanan sosial dan kultural , mereka juga tidak menghiraukan nkemungkinan tingkahlaku mereka diterima atau tidak , tetapi mereka umumnya dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari situasi khusus .

  • Pendapat Abraham Maslow
Manusia memiliki dorongan-dorongan kepribadian yang sehat dan pada dasarnya semua manusia memilikikecenderungan untuk mengaktualisasikan diri .
Teori Maslow yang terkenal mengenai kepribadian adalah mengenai 5 kebutuhan dasar pada manusia , tiap kebutuhan yang rendah telah terpuaskan maka individu akan mencapai tingkat berikutnya dan berakhir pada tingkat aktualisasi diri .
Pertama , kebutuhan – kebutuhan fisiologis , adalah kebutuhan yang jelas terhadap makanan , haus dan seks . Pemuasan akan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup seorang manusia .
Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi dengan baik , maka kita didorong oleh kebutuhan kedua rasa aman , kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan jaminan , stabilitas , perlindungan , ketertiban , dan bebas dari ketakutan dan kecemasan .
Selanjutnya manusia akan didorong untuk memuaskan kebutuhan selanjutnya yaitu mencintai dan dicintai , setelah itu berhasil , kita akan membutuhkan perasaan butuh akan penghargaan , baik itu dari orang lain maupun penghargaan terhadap diri sendiri . Penghargaan dari luar dapat berupa reputasi , status , popularitas , prestise atau keberhasilan dalam masyarakat .
Akhirnya , ketika keempat kebutuhan itu terpenuhi , maka semua manusia akan mencoba mencapai kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri , dimana ini merupakan tingkatan paling tinggi dan mengunakan seluruh bakat , kualitas dan kapasitas yang ada dalam diri kita .

  •  Pendapat Erich Fromm
From berpendapat bahwa kesehatan psikologi sama berharganya dengan sebuah kebahagiaan yang pernah kita dapati . Baginya orang – orang yang sehat memuaskan kebutuhan psikologisnya secara kreatif dan produktif .
5 kebutuhan dari dikotomi kebebasan dan keamanan menurut Fromm ;
o   Hubungan
Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia ialah melalui cinta , dengan cinta rasa kebebasan dan keamanan akan terpuaskan .
Disini bukan hanya membicarakan cinta yang erotis melainkan hubungan cinta yang sering kita lihat antara ibu dengan anak atau cinta kepada diri sendiri .
o   Transdensi
Fromm mengemukakan dalam perbuatan menciptakan anak , ide,kesenian atau barang-barang material , manusia sedang mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan eksidental dan dengan ini akan mencapai perasaan akan maksud dan kebebasan .
o   Berakar
Cara yang ideal , dengan membangun suatu perasaan persaudaraan sesama umat manusia , suatu perasaan keterlibatan , cinta dan partisipasi dalam masyarakat .
Perasaan solidaritas akan memuaskan kebutuhan ini untuk berakar , berkoneksi dan berhubungan dengan dunia .
o   Perasaan identitas
Kebutuhan manusia akan perasaan identitas sebagai individu yang unik , hal perasaan tentang dia , siapa dan apa adalah sangat penting .
Cara untuk memuaskannya adalah dengan individualitas , ini akan mengakibatkan berkembangnya kepribadian mereka dengan mengontrol kehidupan mereka sendiri .
o   Kerangka orientasi
Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pikiran , yang digunakan orang untuk mengembangkan suatu gambaran yang realistis dan objektif tentang dunia .

From juga memberikan gambaran mengenai kodrat kepribadian sehat , sebagai berikut :
o   Orientasi Produktif , mempunyai konsep yang sama dengan kepribadian yang matang menurut Allport .
-         Cinta yang produktif ; hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka .
-         Pikiran yang produktif ; meliputi kecerdasan , pertimbangan , dan objektivitas .
-         Kebahagiaan ;  suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif , kebahagiaan itu sendiri menyertai seluruh kegiatan produktif  .
-         Suara hati ; dibagi dua , suara hati otoriter yang merupakan penguasa dari luar yang diinternalisasi juga memimpin tingkah laku orang tersebut . Sedangkan suara hati humanistis berasal dari diri bukan dari perantara dari luar
o   Orientasi reseptif , merupakan penerima – penerima yang pasif dalam hubungannya dengan orang lain .
o   Orientasi eksploitatif , orang yang diatur dari sumber luar , bukan menunggu menerima  tetapi terdorong mengambil sesuatu dari orang dengan kekerasan dan tipu muslihat .
o   Orientasi penimbunan , orang – orang yang tidak mengharapkan dari luar dan juga tidak menerima dan mengambil
o   Orientasi pemasaran , kepribadian atau diri hanya dinilai sebagai suatu barang dagangan yang dijual atau ditukar untuk sebuah keberhasilan , kita dapat melihat fenomena ini dalam masyarakat kapitalis seperti yang ada di Amerika serikat .


 Sumber-sumber
  •  Schultz, D.(1991).Psikologi Pertumbuhan: Model –model Kepribadian Sehat.Alih Bahasa: Yustinus.Yogyakarta:Kanisius
  •  Hall, Callvin S.(1993).Psikologi Kepribadian 2: Teori-Teori behavioristik.Alih Bahasa: Supratiknya.Yogayakarta:Kanisius
  • Hall, Callvin S.(1993).Psikologi Kepribadian 3: Teori-Teori Holistik. Alih Bahasa: Supratiknya.Yogyakarta:Kanisius