Secara umum pasti kita mengenal kata nalar yang berarti
berpikir menggunakan logika .
Akan tetapi , penalaran sebenarnya merupakan sebuah
proses berpikir yang berlawanan dari pengamatan inderawi kita sebagai manusia
yang dapat menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian .
Berdasarkan pengamatan yang bertolak ini nantinya akan
terbentuk sebuah kalimat yang dikenal dengan sebutan proposisi.
- Klasifikasi Proposisi
Proposisi diklasifisikan ke dalam 4 bentuk ;
> Bentuk
a. Tunggal :proposisi yang terdiri atas sebuah kalimat pernyataan
b. Majemuk : proposisi yang terdiri atas dua kalimat pernyataan
> Sifat
a. Kategorial : proposisi yang tidak mempunyai syarat . Contoh : semua bemo beroda tiga.
b. Kondisional : proposisi yang mengandung hubungan sebab-akibat .
> Kualitas
a. Proposisi positif : proposisi yang membenarkan subjek
b. Proposisi negatif : proposisi yang tidak mempunyai hubungan
> Kuantitas
Bersifat universal dimana terdapat pengingkaran / pembenaran pada seluruh subjek . Sifat ini terbagi atas 2 macam yaitu :
a. Universal Afirmatif : ditandai dengan kata-kata seperti ; "semua", "setiap", "tiap-tiap", "masing-masing"
b. Universal negatif : ditandai dengan kata-kata seperti ; "tidak satu pun", "tidak seorang pun"
Proposisi sejenis yang didasarkan pada sejumlah proposisi
yang diketahui atau dianggap benar kemudian orang menyimpulkan sebuah proposisi
baru yang sebelumnya tidak diketahui , proses berikutlah yang disebut dengan
menalar .
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (conclution).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi (
consequence).
Dalam penalaran kita juga harus
mengenal adanya 2 jenis metode penalaran , antara lain :
- Induktif
Metode yang menggunakan contoh
kasus secara khusus kemudian pengambilan kesimpulan secara umum .
Macam-macam bentuk penalaran
induktif :
- Generalisasi : Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum .
- Kausal : Penalaran kausal ini didapatkan dari gejala-gejala yang saling berhubungan .
- Analogi : Sebuah proses pengambilan kesimpulan umum dengan membandingkan dua hal yang sama
- Deduktif
Metode yang menggunakan contoh
kasus secara umum kemudian melakukan pengambilan kesimpulan secara khusus .
Macam-macam bentuk penalaran deduktif :
- Silogisme Kategorial : terdiri dari 3 proposisi yaitu 2 premis dan 1 kesimpulan .
- Silogisme Hipotesis : terdiri dari premis mayor yang berprosisi kondisional hipotesis / bersifat sementara . Adapun ketentuannya antara lain ; jika premis minor membenarkan "sebab" akan menghasilkan kesimpulan "benar" . tetapi , jika premis minor menolak "sebab" maka akan menghasilkan kesimpulan "salah".
- Silogisme Alternatif : penalaran dimana premis mayor dan premis minor membenarkan "salah satu" alternatif sehingga kesimpulannya akan menolak alternatif lain .
- Silogisme Entimen : merupakan pengambilan kesimpulan deduksi secara langsung akan tetapi silogisme ini sebenarnya jarang digunakan . Contoh : Ali orang yang cerdas karena dia seorang sarjana.