Sunday, January 15, 2012

PERANAN KEBUDAYAAN UNTUK KETAHANAN NASIONAL

PERANAN KEBUDAYAAN UNTUK KETAHANAN NASIONAL
Makalah Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H


Estherita Maya Stephanie
1PA06 – 12511504
DOSEN : Apidianto

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
20011



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas berkatNya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan .
Tujuan khusus dibuatnya makalah ini untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan tema “Peranan Kebudayaan untuk Ketahanan Nasional” , sedangkan Tujuan Umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan seberapa besar pengaruh kebudayaan dalam membantu ketahan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Apidianto selaku Dosen Mata Kuiah Ilmu Budaya Dasar , atas bimbingan dan arahan yang diberikan untuk terselesaikannya makalah ini .
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini , Penulis menerima segala masukan dan kritik guna penyempurnaan makalah ini .
Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulisi dan pembaca sekalian . Sekian dan terimakasih .

Depok , 27 December 2011


Penulis



ABSTRAKSI

Kebudayaan merupakan cara hidup berkembang oleh sebuah kelompok individu dan diwarisi ke setiap generasi . Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh dengan sifat yang kompleks (rumit), abstrak dan luas .Kebudayaan tidak hanya berpengaruh dalam menentukan perilaku sifat maupun komunikatif . Saat seseorang berkomunikasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya itu menandakan bahwasanya budaya itu dipelajari .
Dalam makalah ini kita akan membahas lengkap mengenai peran kebudayaan dalam ketahanan nasional yang kemudian akan dihubungkan sebab akibat daripada kebudayaan itu sendiri terhadap ketahanan nasional.



BAB I

• Latar belakang
Kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai keseluruhan pemikiran dari masyarakat manapun mengenai cara hidup yang dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan
Kebudayaan tidak bersifat statis , kebudayaan dapat menjadi dinamis ketika manusia belajar untuk menyesuaikan diri dengan sekitarnya .
Kebudayaan sendiri dapat dibedakan menjadi 2 antara lain, kebudayaan daerah dan kebudayaan nasionalisme .
Adapun budaya nasionalisme itu ada disebabkan adanya budaya daerah , dimana unsur-unsur kebudayaan pada lapisan masyarakat melebur menghasilkan semangat nasionalisme .
semangat nasionalisme ini berada pada puncaknya ketika Indonesia sedang di hadapkan pada situasi penjajahan dan bertekad untuk merdeka , dan kemerdekaan berhasil dicapai pada tanggal 17-Agustus-1945 .
• Tujuan
Tujuan dibagi menjadi dua ;
a. Tujuan umum
Adapun tujuan umum pembuatan makalah ini guna menambah wawasan mengenai :
 Gambaran kebudayaan yang ada di Indonesia
 Sistem ketahanan nasional
 Peran kebudayaan pada ketahanan nasional
b. Tujuan khusus
Makalah ini disusun dengan tujuan khusus yang tidak lain adalah memenuhi nilai mata kuliah Ilmu Budaya dasar yang di bimbiing oleh Bpk.Apidianto selaku Dosen .

• Sasaran
 Pengertian kebudayaan
 Pengertian ketahanan nasional
 Peranan kebudayaan dalam ketahanan nasional




BAB II


 KEBUDAYAAN
Kebudayaan atau budaya secara etimologi berasal dari bahasa sansakerta yaitu Buddhayah , yang merupakan bentuk jamak dari “Buddhi” (budi / akal) yaitu hal yang berkaitan dengan budi dan akal pada manusia .
Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut dengan “Culture” yang bersal dari kata latin dengan sebutan “Colere” yaitu mengolah tanah. Bisa diartikan juga bertani . Dalam kenyatannya dalam bahasa Indonesia , Culture biasa diucapkan dengan “Kultur” .
Jadi , Kebudayaan secara luas dapat diartikan sebagai berikut :
“Segala sesuatu yang dihasilkan akal budi pikiran yang bertujuan mengolah tanah dan tempat tinggal guna mempertahankan kelangsungan hidupnya“
Beberapa definisi kebudayaan menurut para tokoh :

1. Herkovits : kebudayaan adalah sesuatu yang superorganic , karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus menerus .
2. Edward Burnett Tylor : kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan , kepercayaan , kesenian , moral , hokum ,adat istiadat , dan kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat .
3. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi : kebudayaan adalah sarana hasil karya , rasa dan cipta masyarakat .
4. Koentjaraningrat : keseluruhan sistem gagasan , tindakan , dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar


• WUJUD KEBUDAYAAN
a. Tahap pertama , setiap system budaya dibagi ke dalam adat istiadat , setiap sistem sosial dibagi ke dalam aktivitas sosial dan setiap himpunan unsur-unsur kebudayaan fisik dapat dibagi ke dalam “benda-benda kebudayaan” yang masing-masing disebut sesuai dengan nama benda-benda tersebut
b. Tahap kedua , setiap adat dibagi ke dalam “kompleks budaya” dan setiap aktivitas sosial dibagi ke dalam “kompleks sosial”
c. Tahap ketiga, disarankan agar setiap kompleks budaya dibagi-bagi menjadi “tema-tema budaya” ; tiap-tiap kompleks sosial lebih lanjut diuraikan menjadi berbagai jenis pola sosial
d. Tahap keempat , setiap tema budaya dapat dirinci lagi ke dalam “gagasan dan setiap pola sosial ke dalam “tindakan”


• UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur - unsur kebudayaan menurut C.Kluckhohn adalah sebagai berikut :
1. Bahasa
2. Sistem Organisasi
3. Organisasi Sosial
4. Sistem Peralatan dan Tekhnologi
5. Sistem Mata Pencaharian
6. Religi
7. Kesenian

Koentjaraningrat mengatakan bahwa setiap unsur kebudayaan universal tersebut tentu juga terdapat dalam ketiga wujud kebudayaan yakni sistem budaya , sistem sosial , dan unsur-unsur kebudayaan fisik .
Budaya disini dapat dibagi menjadi dua menurut ketahan nasional yang ada sekarang yakni ; budaya daerah dan budaya nasional.

 KETAHANAN NASIONAL
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.
Energi positif bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Energi positif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan upaya penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Di sisi lain, energi negatif juga ada dan akan muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi penghambat dan rintangan untuk membangun ketahanan nasional. Energi negatif biasanya muncul secara parsial tetapi tidak bisa dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk yang tersistem dan terstruktur dengan rapi dalam system operasional yang memakan waktu lama. Energi negative cenderung untuk menghambat dengan tujuan akhir melemahkan bahkan menghancurkan suatu bangsa.
Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan itulah yang disebut dengan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, ketahanan nasional mutlak senantiasa untuk dibina dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terus-menerus dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa .
Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan dan penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata lain, hukum sebagai pranata sosial disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hokum sebagai asas berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi rakyat.
Upaya pencapaian ketahanan nasional sebagai pijakan tujuan nasional yang disepakati bersama didasarkan pada pokok-pokok pikiran berikut :
1. Manusia Berbudaya
Manusia adalah mahluk Tuhan yang pertama-tama berusaha menjaga, mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dari yang paling pokok sampai yang paling mutakhir baik yang bersifat materi maupun kejiwaan.

2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang internal dan ekternal, demikian pula dengan negara dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang siap untuk menghadapinya.


 PENGARUH BUDAYA DAERAH TERHADAP BUDAYA NASIONAL
Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan karena itu lah Indonesia disebut juga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . Berbagai lapisan masyarakat di Indonesia mempunyai adat , suku , agama yang berbeda .
Hingga saat ini kita dapat melihat beberapa tradisi adat yang sering kita jumpai ditengah masyrakat . pada contohnya tari ondel-ondel yang masih dipertahankan dan di mainkan bukan pada saat hari ulang tahun Jakarta saja , kita dapat menjumpainya di jalan-jalan raya daerah Jakarta selatan dimana sekelompok masyarakat berparade untuk menghibur masyarakat Jakarta di akhir pekan .
Budaya daerah betawi ini merupakan salah satu contoh bahwa sebuah tradisi atau kesenian suku Betawi merupakan hasil budaya yang dipergunakan untuk menyatukan semua unsur masyarakat agar lebih mengenal budaya yang ada di Indonesia dan memperkokoh rasa persatuan kita .

Rasa cinta kebudayaan ini dapat menjadi energi positif bagi setiap anggota masyarakat untuk terus melestarikan budaya yang mereka miliki , karena kita memiliki banyak suku dan tiap suku mempounyai cirri khas masing-masing .
Kebudayaan daerah juga dapat menjadi devisa bagi Negara maupun menjadi keuntungan bagi individu itu sendiri dan merupakan sumber ketahanan dari budaya bangsa .



BAB III
• KESIMPULAN
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional
Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila.


Daftar Pustaka
http://staffsite.gunadarma.ac.id
http://sagimansmart.wordpress.com
http://id.m.wikipedia.org/wiki/kebudayaan
http://earldimara.blogspot.com/2011/05/pengaruh-ketahanan-nasional-terhadap.html">