Tuesday, April 30, 2013

Penyesuaian Diri


Penelitian psikologi mengenai Penyesuaian Diri sangat berkaitan dengan kesehetan mental, seperti judul buku Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Rinehart & Winston. Kabarnya buku ini hanya bisa kita dapatkan di perpustakaan fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada. Jauh ya :)
Penyesuaian diri dalam istilah bahasa Inggris nya lebih dikenal dengan Personal Adjustment , mari kita mulai membahasnya..
  •  Pengertian
    Sebelum mengetahui lebih jelas pengertian penyesuaian diri, kita harus tau dulu nih, kata penyesuaian itu definisinya seperti apa sih ?
    penyesuaian merupakan proses dimana organisme mempertahankan keseimbangan kebutuhan dan keadaan dalam kehidupannya yang mempengaruhi kepuasan pada kebutuhan.
    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu bentuk konstruksi psikologi yang sebenarnya luas dan kompleks, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar lingkungannya.
    sedangkan Schneiders (dalam Desmita, 2009:192) mengungkapkan suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal.

     
  • selanjutnya , apa saja bentuk-bentuk penyesuaian diri ?
    Menurut Gunarsa (dalam Sobur, 2003:529) bentuk-bentuk penyesuaian diri ada dua antara lain:
a. Adaptive
Bentuk penyesuaian diri yang adaptif sering kita kenal dengan istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian diri ini bersifat jasmaniah, artinya perubahan-perubahan dalam proses jasmaniah untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan. Misalnya, berkeringat setelah berolahraga , merupakan proses penyesuaian tubuh terhadap proses metabolisme tubuh.
b. Adjustive
Bentuk penyesuaian diri yang lain bersifat psikis yaitu penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma. Misalnya, jika kita harus pergi ke tetangga atau teman yang tengah berduka cita karena kematian salah seorang anggota keluarganya, sesekali kita dapat mengekspresikan wajah sedih atau wajah duka, sebagai tanda ikut menyesuaikan terhadap suasana sedih dalam keluarga tersebut.


Penyesuaian diri terbagi dalam dua hal :
Penyesuaian diri yang positif ditandai dengan beberapa ciri antara lain :
    1. Tidak menunjukkan frustasi pribadi
    2. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
    3. Menghargai pengalaman
    4. Bersikap realistik dan objektif
Penyesuaian diri yang negatif , beberapa ciri antaranya adalah :
Ada tiga bentuk reaksi yang salah dalam penyesuaian diri yang salah yaitu: reaksi bertahan, reaksi menyerang dan reaksi melarikan diri. 
1. Reaksi bertahan
Dalam istilah psikologi sering disebut dengan deffense mechanism , dimana individu yang sedang dalam keadaan tertentu yang menurut dia mengancam eksistensinya, maka ia akan melakukan pertahanan atau individu akan berusaha mempertahankan diri, seolah- seolah tidak menghadapi kegagalan, ia selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan. contoh bentuk reaksi bertahan: 
> Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari- cari alasan untuk membenarkan tindakanya
> Represi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar. Ia berusaha melupakan pengalamannya yang kurang menyenangkan. Misalnya seorang pemuda berusaha melupakan kegagalan cintanya dengan seorang gadis
> Proyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterima. Misalnya seorang siswa yang tidak lulus mengatakan bahwa gurunya membenci dirinya. 
> Sourgrapes”(anggur kecut),yaitu dengan memutar balikkan keadaan. Misalnya seorang siswa yang gagal mengetik mengatakan bahwa  mesin tiknya rusak, padahal dia sendiri tidak bisa mengetik. 
> Reaksi Menyerang 
Penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku menyerang untuk menutupi kegagalanya. Ia tidak mau menyadari kegagalanya. Reaksi- reaksinya dapat dilihat dalam tingkah laku seperti selalu membenarkan dirinya sendiri, ingin lebih dominan dalam setiap situasi, senang mengganggu orang lain, marah secara berlebihan, suka membalas dendam dsb. 
> Reaksi melarikan diri 
Dalam reaksi ini misalnya seseorang akan melakukan hal- hal seperti berfantasi dalam artian memuaskan keigininan yang tidak tercapai dalam bentuk angan- angan,  banyak tidur, minum- minuman keras, bunuh diri, menjadi pecandu narkotika, dan regresi yaitu kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan tingkat perkembangan yang lebih awal.


selanjutnya , apa saja yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri seseorang?  
3 penyebab yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri , yaitu :
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan berperan penting dalam hal ini , baik itu lingkungan keluarga, sekolah, ataupun teman sebaya. Misalnya , kehangatan dalam keluarga yang diterima seorang anak dapat mempengaruhi perasaan dan kognitif , anak akan merasa nyaman , dan dia akan lebih menerima disiplin-disiplin yang diterapkan.
b. Lingkungan Sekolah
Metode atau cara mengajar yang digunakan oleh para pendidik dalam proses belajar mengajar sangat penting , ketika seorang guru dapat menjelaskan materi dengan santai, maka itu akan membuat pola penyesuaian diri anak tersebut ketika menghadapi soal atau mungkin masalah diluar itu sesuai dengan apa yang dia lihat dan terapkan dalam sekolahnya
c. Lingkungan Teman sebaya atau bermain
Teman sebaya merupakan media penting dalam kehidupan seseorang untuk membentuk persepsi sosial seorang anak, anak yang kurang bersosialisasi, cenderung tidak mampu melakukan penyesuaian diri yang baik terhadap lingkungan bermainnya.

  DAFTAR PUSTAKA 
- http://blog.um.ac.id/rizkya/2011/12/20/konsep-penyesuaiandiri-peserta-didik-usia-sekolah-menengah/
- Alex Sobur, 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
- Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya 

No comments:

Post a Comment