A.
Definisi
Psikologi kesehatan adalah bagian dari psikologi
klinis, yang memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap
diri dan lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait dengan
problematika kesehatan individu.
Psikologi Kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam
Ogden: 1996) adalah suatu agregat dari specific educational, dan
kontribusi scientific professional, dari disiplin psikologi, untuk
memajukan atau memelihara kesehatan, termasuk juga didalamnya penanganan
penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengannya.
B. Sejarah
Dimulai pada tahun 1904 ;
Stanley Hall mulai memunculkan konsep hubungan psikologi dengan kesehatan .
1911 ; APA (American Psychologycal Association) mulai mendiskusikan peran
psikologi dalam pendidikan medis .
1922 ; William James, menekankan kembali pentingnya psikologi dalam
permasalahan kesehatan .
1970’an ; tumbuh minta pada penelitian psikologi kesehatan serta mulai
meningkatnya penderita penyakit degeneratif .
1978 ; psikologi kesehatan diakui APA .
1982 ; terbit jurnal Health Psychology .
1984 ; di La Havana, Cuba
diselenggarakan symposium internasional tentang psikologi kesehatan .
C. Tujuan
Beberapa tujuan dibentuknya cabang ilmu klinis khusus mengenai kesehatan
, antara lain :
·
Mengevaluasi tingkah laku dalam etiologi
penyakit
o Memprediksi tingkah laku tidak sehat
o Memahami peran psikologi dalam experience of illness (pengalaman
sakit)
o Mengevaluasi peran psikologi dalam treatment
(pengobatan)
o Selain itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam mempromosikan
tingkah laku sehat dan mencegah sakit / munculnya penyakit dalam skala individu
maupun yang lebih luas (kelompok, komunitas maupun masyarakat)
D.
Metode
Intervensi
Ada
tiga metode intervensi dalam klinis khusus kesehatan ini :
·
Metode pendidikan individual
Dalam pendidikan kesehatan,
metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku
baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku
atau inovasi. Bentuk pendekatan antara lain:
1.
Bimbingan dan penyuluhan
(guidance and counseling) --- Dengan cara ini kontak
antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh
klien dapat dikorek, dan dibantu penyelesaiannya.
2.
Interview (wawancara) --- Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali
informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk mengetahui
apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang
lebih mendalam lagi.
·
Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih pendidikan
kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan
formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan
kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya
sasaran pendidikan.
1.
Kelompok besar: penyuluhan lebih dari 15 orang, dengan metode antara lain (a) Ceramah:
metode yang baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. (b)
Seminar : metode ini sangat cocok untuk sasaran kelompok besar dengan
pendidikan menengah keatas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari
satu ahli dari beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan
biasanya dianggap hangat dmasyarakat.
2.
Kelompok kecil: apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode yang
cocok yaitu diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow
balling), kelompok kecil-kecil (bruzz group), role play (memainkan peranan) dan permainan simulasi (simulation game)
·
Metode pendidikan massa (public)
Metode pendidikan (pendekatan)
massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau public, maka cara yang paling tepat adalah
pendekatan massa. Tanpa membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan,
status social, tingkat pendidikan dan sebagainya.
Pada umumnya bentuk pendekatan
(cara) massa ini tidak langsung. Biasanya mengguanakan atau melalui media
massa. Beberapa contoh metode antara lain ceramah umum (public speaking),
pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik tv maupun
radio, simulasi, tulisan-tulisan di majalah atau Koran dan bill board yang di
pasang di pnggir jalan, spanduk poster dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2005)
E. Tingkah laku yang Berkaitan dengan Kesehatan
- Kebiasaan yang merugikan kesehatan (health impairing habits) yang juga disebut “behavioural pathogens” seperti merokok, memakan makanan berlemak, atau
- Tingkah laku yang menunjang kesehatan (health-protective behaviours), atau “behavioural immunogens” seperti mengikuti pemeriksaan kesehatan dan mengikuti kegiatan olah raga secara aktif.
Ø Seven Health Practices
1.
Tidur tujuh sampai delapan jam setiap hari
2.
Hampir setiap hari sarapan
3.
Tidak ngemil diantara jam makan yang satu ke yang
berikutnya
4.
Bobot tidak melampaui limit batas gemuk
5.
Tidak merokok
6.
Mengkonsumsi alkohol tidak berlebih
7.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur
8.
Mengendalikan stress
9.
Perilaku atau gaya
hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya tidak berganti-ganti pasangan
dalam hubungan seks.
Ø Perilaku
Sakit (Illness behavior)
Perilaku sakit ini mencakup
respons seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit,
pengetahuan tentang : gejala dan penyebab penyakit, dan sebagainya
Penyebab sakit antara lain :
·
Penyebab karena Bio (virus, bakteri, luka)
·
Psiko (tingkah laku, belief, coping, stress,
pain)
·
Sosial (kelas sosial, etnis, pekerjaan).
Individu tidak dipandang semata-mata sebagai korban
penyakit, namun juga ikut bertanggungjawab terhadap kondisi sakitnya.
Ø Perkembangan
Tantangan Psikologi Kesehatan
·
Sasaran/Target : Masyarakat (umumnya wanita dan
masyarakat “miskin”) --- Pengembangan Komunitas
·
Imunisasi Perilaku :
Konselor dan Sebaya/Komunitas
·
Kaitan kesehatan dengan hukum : Hukum Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment