Sunday, June 2, 2013

Hubungan Interpersonal

  1. Menjelaskan model pertukaran sosial dan analisis interpersonal
    Model pertukaran sosial (social exchange model) memandang hubungan interpesonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan satu dengan yang lain karena mengharapkan sesuatu yang akan dapat memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka utama dari model ini, menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut :
    "Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya."
    Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat pebandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini. Ganjaran dalam hal ini bersifat positif, seperti halnya uang dalam bentuk gaji, penerimaan sosial atau dukungan terhadap diri individu.
    Analisis transaksional merupakan teori kepribadian dan interaksi sosial yang dikembangkan oleh Eric Berne pada tahun 1961 dalam buku Transactional Analysis in Psychotherapy. Berne mengemukakan istilah ini bukan dengan istilah psikologi, satuan dasar dari perilaku tersebut ialah transaksi. Transaksi terjadi ketika seseorang memberitahu orang lain tentang informasi lewat kata-kata dan tindakan dan orang lain tersebut merespon.
    dengan kata lain, transaksi itu berisi stimulus , suatu bentuk penyampaian dan kemudian orang tersebut merespon.
    Tujuan dari analisis transaksional ini adalah otonomi yang diartikan sebagai kepedulian, spontanitas dan kemampuan untuk akrab/kedekatan. Analisis transaksional dapat terjadi pada komunikasi verbal maupun nonverbal, tekananan analisis transaksional menekankan pada komunikasi positif.
  2. Pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal dalam memulai hubungan
    Ellen Berscheid (Berscheid, 1985; Berscheid & Peplau 1983; Berscheid & Reis, 1998) memberikan analisisnya mengenai apa yang membuat orang-orang dari berbagai usia merasa bahagia, dari daftar jawaban yang ada, yang tertinggi atau mendekati tertinggi adalah membangun dan mengelola persahabatan dan memiliki hubungan yang positif serta hangat dengan orang lain disekitarnya. Tidak adanyanya hubungan yang bermakna dengan orang-orang lain akan membuat individu merasa kesepian, kurang berharga, putus asa, tak berdaya, dan keterasingan.
    Seorang ahli Psikologi Sosial, Arthur Aron juga menyatakan bahwa motivasi utama manusia adalah ’ekspresi diri’ (self expression). Penyebab ketertarikan ini awalnya dimulai dari rasa suka hingga rasa cinta yang berkembang menuju hubungan yang lebih erat, hal ini meliputi :
    • aspek kedekatan: proximity dan propinquity effect (semakin sering kita melihat dan berinteraksi dengan seseorang, maka semakin besar kemungkinan kita akan bersahabat dengan orang tersebut) 
    • adanya kesamaan : semakin kita mengenal seseorang tentu saja kita akan banyak mengetahui tentang orang tersebut. peneliti membagi hal ini dalam dua situasi sosial, closed field situation(situasi yang mendorong seseorang untuk melakukan interkasi, contoh dalam perkantoran) dan open field situation (keadaan dimana seseorang bebas menentukan ingin berinteraksi atau tidak).
      dalam hubungan percintaan, biasanya akan ditemukan banyak bentuk kesamaan seperti dalam hal kesamaan opini , dan kepribadian, minat maupun pengalaman.
    • kesukaan timbal balik
      Kita semua merasa senang disukai. Hal ini cukup kuat menimbulkan ketertarikan, tanpa harus ada kesamaan. Kesukaan timbal-balik kadang terjadi karena self-fulfilling prophecy. Hal ini ditunjukkan dalam eksperimen yang dilakukan oleh Curtis dan Miller (1986) dengan subjek mahasiswa.
    •  ketertarikan akan fisik dan rasa suka.
      Daya tarik fisik merupakan hal yang menentukan kesan pertama baik pada laki-laki maupun perempuan. Namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa dibanding perempuan, laki-laki menilai daya tarik fisik lebih penting. Hasil penelitian meta-analisis (penelitian yang menganalisis lebih lanjut berbagai hasil penelitian yang topiknya sama) yang dilakukan oleh Feingold, 1990) menunjukkan bahwa bila yang diukur sikapnya, dibanding pada perempuan pada umumnya laki-laki menilai penampilan fisik leih penting; bagaimanapun juga bila yang diukur adalah perilaku aktual, antara laki-laki dan perempuan memberikan respon yang sama terhadap daya tarik fisik pihak lain.
  3.  Model peran , konflik, adequancy peran , autensitas dalam hubungan peran
    Role Model atau model peran adalah Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
    Konflik
    Konflik dalam pembahasan hubungan interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan. Hal ini biasanya terjadi pada dua orang yang mempunyai perbedaan status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang sangat penting dalam perilaku organisasi.
    Adequancy peran serta autentisitas dalam hubungan peran
    Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada ketentuan dan harapan peran yang menjelaskan apa yang individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.
  4. Intimasi dan hubungan pribadi
    Pendapat beberapa ahli mengenai intimasi, di antara lain yaitu :
    a) 
    Shadily dan Echols (1990) : intimasi sebagai kelekatan yang kuat yang didasarkan oleh saling percaya dan kekeluargaan.
    b)
    Sullivan (Prager, 1995) : intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain.
    c) 
    Steinberg (1993) : berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.
    d)
    Levinger & Snoek (Brernstein dkk, 1988) : intimasi merupakan suatu bentuk hubungan yang berkembang dari suatu hubungan yang bersifat timbal balik antara dua individu. Keduanya saling berbagi pengalaman dan informasi, bukan saja pada hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta umum yang terjadi di sekeliling mereka, tetapi lebih bersifat pribadi seperti berbagi pengalaman hidup, keyakinan-keyakinan, pilihan-pilihan, tujuan dan filosofi dalam hidup. Pada tahap ini akan terbentuk perasaan atau keinginan untuk menyayangi, memperdulikan, dan merasa bertangung jawab terhadap hal-hal tertentu yang terjadi pada orang yang dekat dengannya.
    e)  
    Atwater (1983) : intimasi mengarah pada suatu hubungan yang bersifat informal, hubungan kehangatan antara dua orang yang diakibatkan oleh persatuan yang lama. Intimasi mengarah pada keterbukaan pribadi dengan orang lain, saling berbagi pikiran dan perasaan mereka yang terdalam. Intimasi semacam ini membutuhkan komunikasi yang penuh makna untuk mengetahui dengan pasti apa yang dibagi bersama dan memperkuat ikatan yang telah terjalin. Hal tersebut dapat terwujud melalui saling berbagi dan membuka diri, saling menerima dan menghormati, serta kemampuan untuk merespon kebutuhan orang lain (Harvey dan Omarzu dalam Papalia dkk, 2001).
    Bentuk-bentuk intimasi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti hubungan persaudaraan, persahabatan hingga percintaan. Berikut penjelasan mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut:
    1.    Persaudaraan
    Hubungan inti ini didasarkan pada hubungan darah. Hubungan intim interpersonal dalam persaudaraan terdapat hubungan inti seperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu di dalamnya terkandung proximity dan keakraban.
    2.    Persahabatan
    Persahabatan biasanya dialami oleh dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan. Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan yaitu : sering bertemu, merasa bebas membuka diri, bebasmenyatakan emosi, dan saling tergantung diantara mereka.
    3.    Percintaan
    Persahabatan antara pria dan wanita bisa berubah mejadi cinta, ketika dua individu itu merasa sebagai pasangan yang potensial seksual. Dalam suatu persahabatan, dapat melahirkan satu proses yang namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara persahabatan dan cinta.

  5. Intimasi dan pertumbuhan
    Menurut Crooks & baur, (1983) ada beberapa tahapan perkembangan terjadinya intimasi, yaitu sebagai berikut :
    • Penerimaan diri
      Erikson dalam Crooks & Baur, (1983) percaya bahwa penerimaan diri yang positif adalah suatu persyaratan untuk suatu hubungan yang memuaskan. Dengan perasaan positif, individu yang dapat menerima diri dapat menjadi fondasi untuk menjalin intimasi di dalam hubungan.
    • Saling berinteraksi
      bila ada interaksi yang berjalan antara dua individu maka hal tersebut dapat menjadi dasar yang baik dalam suatu hubungan yang positif.
    • Memberi tanggapan
      Berbagai jenis respon atau tanggapan tertentu misalanya dengan individu saling mendengarkan, mengerti dan memahami maka keharmonisan dan kelestarian hubugan akan tetap terpelihara.
    • Perhatian
      Perhatian yang dicurahkan oleh individu dapat memotivasi pasangan dan menjaga kesejahteraan hubungan.
    • Rasa saling percaya bahwa pasangan akan berlaku secara konsiten, berusaha membina pertumbuhan dan mempertahankan stabilitas hubungan, maka keutuhan hubungan akan selalu terjaga.
    • Kasih sayang pengintepretasian kasih sayang kepada pasangan dapat meningkatkan jalinan intimasi antara satu sama lain.
    • Kemampuan untuk bergembira bersama pasangan
      Individu dapat mengutarakan kegembiraan dan kesenangan dengan cara menghabiskan waktu senggang bersama-sama.
    • Berhubungan seksual
      terkadang sepasang kekasih melakukan hal ini untuk mengekspresikan perasannya, namun jika melakukannya tanpa melalui tahapan-tahapan sebelumnya maka akan terjadi kedekatan emosional diantara keduanya.
      SUMBER :
      http://kk.mercubuana.ac.id/files/42013-2-853357679711.doc
      http://shafashan15.blogspot.com/2012/04/hubungan-interpersonal.html
      http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-peran-definisi-menurut-para.html
      http://nilam.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30402/BAB+10.+DAYA+TARIK+INTERPERSONAL.pdf

2 comments:

  1. Lucky Club Casino Site | Live Dealer Online Gaming
    Lucky Club Casino is Live Dealer Online Gaming powered by Evolution. It is fully licensed in Canada and works with any of the regulated gambling jurisdictions in Types of games: Slots, table games, video slots, video poker, Rating: luckyclub.live 5 · ‎Review by Lucky Club

    ReplyDelete
  2. 8TOGEL merupakan situs resmi permainan TOTO Online terlengkap aman dan terpercaya yang memberikan bonus kemenangan ratusan juta rupiah setiap hari

    ReplyDelete