Thursday, June 20, 2013

Pekerjaan, Waktu Luang dan Self Directed

1. Definisikan Nilai Kerja 

Kata 'kerja' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kegiatan melakukan sesuatu, sesuatu yang dilakukan bisa bertujuan untuk mencari nafkah.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh seseorang, biasa digunakan untuk menghasilkan sesuatu. Dalam kehidupan sehari-hari biasa kita sebut dengan profesi. Pekerjaan yang dijalani dalam waktu yang cukup lama disebut karier.
Fungsi psikologis dari kerja adalah agar orang-orang lebih efisien dalam memecahkan masalah-masalah yang ada dalam lingkungan pekerjaannya, ini dilakukan dengan memberikan pelatihan(training) pada karyawan.

2. Fase-fase dalam pemilihan kerja

Dalam menentukan pekerjaan tentu saja ada fase-fase yang kita sering jumpai. Seorang David V. Tiedeman mengemukakan mengenai teori pilihan kerja. Dalam teorinya David V.Tiedeman (Sukardi, 1987:89) mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih pekerjaan , jabatan atau karier merupakan suatu rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang dibuat individu pada tahap-tahap kehidupannya di masa lalu. Pembuaatan keputusan dibagi dua periode olehnya, yaitu periode antisipasi dan implementasi. Kedua periode ini merupakan inti dari suatu perkembangan karir. Perkembangan pekerjaan itu diorientasikan dari keputusan kehidupannya.
a. Periode antisipasi Tiedeman dan O"Hara
(Sharf, 1992:307) membagi antisipasi dalam membuat keputusan kerir menjadi empat proses yaitu eksplorasi, kristalisasi, pemilihan dan klasifikasi. Miller dan Tiedeman (1989) menegaskan bahwa tahapan tersebut sebagai panduan (guideline) dalam mengantisipasi suatu keputusan.
* Eksplorasi
eksplorasi yang dimaksud adalah penjelajahan terhadap kemungkinan alternatif keputusan yang akan kita ambil. Melalui ekplorasi ini lah individu mengetahui dengan jelas konskuensi apa yang akan dialami jika mengambil keputusannya tersebut
* Kristalisasi
Tiedeman dan O"Hara (Sharf, 1992:308) berasumsi bahwa kristalisasi merupakan sebuah stabilisasi dari representasi berpikir. Pada tahap ini, pemikiran dan perasaan mulai menyatu dan teratur. Keyakinan terhadap pilihan akan menguat. Definisi tentang alternatif pilihan pun semakin jelas.
* Pemilihan
Sama halnya dengan perkembangan kristalisasi, proses pemilihan pun terjadi. Masalah-masalah individu berorientasi kepada tujuan yang relevan, yaitu individu mulai mengorganisir dalam melengkapi dan menyesuaikan terhadap pilihan karir dimasa depan.
* Klasifikasi
ketika seorang individu membuat keputusan lalu melakukannya, mungkin dalam perjalanannya ada yang lancar atau mungkin ada yang mempertanyakan seharusnya kepada individu tersebut untuk melakukan eksplorasi kembali, kristalisasi lalu melakukan pemilihan alternatif kembali dan seterusnya.
b. Periode Implementasi dan Penyesuaian
Periode ini digolongkan menjadi 3 tahap, yaitu tahap induksi, tahap transisi, tahap mempertahankan.
* Tahap Induksi
Tahap ini terjadi atau dimulainya dari pengalaman dan kesimpulan yang diteliti. Individu mengorganisir karir dari tujuan individu ke dalam interaksi yang berhubungan dengan masyarakat. Selama tahap ini, individu mengutamakan hal-halyang berkaitan dengan tujuan yang telah dicapainya. Akhirnya pada tahap ini tujuan dari sejumlah alternatif menjadi suatu bagian.
* Tahap Transisi
Pada tahap ini, orientasi yang diutamakan adalah disesuaikan kepada penetapan tujuan karir yang diambilnya. Walaupun telah diperoleh kepercayaan bahwa seseorang akan berhasil terhadap pembuatan keputusan karirnya, akan tetapi seorang individu masih mengalami tahap transisi berbagai keputusan yang telah diambilnya yaitu adanya berbagai kemungkinan bahwa individu  akan menyimpang arah
* Tahap Mempertahankan
individu memelihara keputusan karir yang telah diambilnya. Prospek terhadap segala usahanya telah menuju kepada status dimasa mendatang dan seterusnya akan berkembang menjadi pembinaan karir.


3. Hubungan Kepribadian dengan Pemilihan Pekerjaan yang sesuai
Tipe kepribadian selama ini telah banyak dihubungkan dengan pekerjaan yang sesuai.
Dalam psikologi tipe kepribadian ada 4 tipe kepribadian yaitu , sanguinis , melankolis, plegmatis dan koleris.
Berikut ini adalah diagram DISC yang dapat mempersingkat penjelasan mengenai hubungan tipe kerpibadian dengan pemilihan kerja yang sesuai.
Pada diagram DISC diatas dijelaskan bahwa setiap orang akan memiliki 1 atau 2 kepribadian yang dominan pada dirinya (ini bisa dilihat dari jumlah rating jawaban tertinggi dari hasil test kepribadian).

  • Orang yang memiliki perpaduan Koleris dan Sanguin (atau sebaliknya),  biasanya memiliki kemampuan untuk memimpin karena semangat dan kepercayaan dirinya.
  • Orang yang memiliki perpaduan Sanguin dan Plegmatis (atau sebaliknya), biasanya memiliki kemampuan dalam membina relasi dan persahabatan.
  • Orang yang memiliki perpaduan Plegmatis dan Melankolis (atau sebaliknya), biasanya punya kemampuan untuk menganalisa karena ketelitian dan kecermatannya.
  • Orang yang memiliki perpaduan Melankolis dan Koleris (atau sebaliknya), biasanya punya semangat kerja dan produktivitas yang sangat tinggi.

Masing-masing kepribadian memiliki kecocokan dalam bidang pekerjaan tertentu :
  • Seorang Sanguinis cocok dalam bidang pekerjaan : presenter, penyiar, sales, pengacara, tour leader dan selebriti.
  • Seorang Koleris cocok dalam bidang pekerjaan : direktur, owner perusahaan, bos dan dokter.
  • Seorang Melankolis cocok dalam bidang pekerjaan : keuangan, komputer, R&D/QC, Hakim dan Notaris.
  • Seorang Plegmatis cocok dalam bidang pekerjaan : staf administrasi, konselor dan customer sevice. 
4. Cara Mengisi Waktu Luang dengan cara Positif
Kegiatan positif yang dapat dilakukan dalam waktu luang , bisa berupa olahraga, pergi ke tempat rekreasi hiburan bersama keluarga atau istirahat sepanjang hari dirumah dengan hiburan di televisi.

5. Self Directed
Dalam perkembangannya sebuah kontrol terhadap diri telah dibahas oleh beberapa ahli yang menganggap bahwa pada usia remaja kontrol diri sebenarnya sudah mencapai akhir perkembangannya, penelitian membuktikan bahwa kontrol diri yang rendah pada masa remaja berhubungan dengan kontrol diri yang rendah pula pada masa dewasa. Namun ahli lain mengatakan bahwa kontrol-diri dapat berkembang sepanjang kehidupan. Seperti yang dilaporkan oleh Fujita dkk,kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa cara berfikir yang saling berhubungan :
1. Global Processing, mencoba fokus pada gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.
2. Abstract listening, mencoba menolak detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan rencana kerja kita secara keseluruhan. Contohnya : seseorang mungkin harus mengurangi berfikir tentang detail-detail beratnya latihan fisik tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran fisik yang ideal yang akan dicapai bila dia tetap menjalankan latihan dengan baik.
3.High-level categorization, berfikir tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat. Kategorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.
Beberapa hal diatas dapat diterapkan pada banyak situasi dimana pada saat itu dibutuhkan kontrol-diri.
Pendek kata ketiga cara berfikir diatas adalah cara yang berbeda untuk mengatakan hal yang sama yaitu : berfikir global, obyektif dan abstak , sehingga peningkatan kontrol-diri akan mengikuti kemudian.

Menetapkan Tujuan
Agar kita bisa menetapkan tujuan dengan baik, berikut ini mungkin beberapa langkah yang bisa membantu:
1.Pastikan bahwa itu yang benar-benar kamu inginkan. Saat menentukan Tujuan, pastikan bahwa itu sesuai dengan nilai-nilai hidup kamu. Yakinkan bahwa itu benar-benar berasal dari dalam diri kamu, bukan orang lain.
2.Gunakan statement positif. Ekspresikan tujuan kamu secara positif. Contohnya : “saya lulus kuliah tepat waktu (4 tahun)” daripada menggunakan “jangan sampai lulus lebih dari 4 tahun”
3.Gunakan kalimat bahwa kamu seakan-akan sudah mencapainya. Contohnya : “Awal tahun 2015 saya sudah mempunyai 10 cabang Franchise di seluruh Indonesia”
4.Buat prioritas. Saat kamu menetapkan beberapa tujuan, beri skala prioritas. Hal ini akan membantu kamu menentukan tujuan mana yang harus dicapai lebih dahulu. Untuk lebih detail nanti akan kita bahas dalam posting yang lebih mendalam
5.Tulis tujuan kamu. Salah satu rahasia orang-orang sukses adalah menulis setiap tujuan mereka. Saat kita mulai menuliskannya maka secara tidak langsung hal ini akan membantu kita mewujudkannya. Menuliskan sesuatu akan membantu mengklarifikasi pemikiran dan mengkristalkan gagasan kamu
6.“lihatlah dari yang paling mungkin, mulailah dari yang paling mudah dan LAKUKAN SEKARANG”. Yah, inilah saah satu kata ajaib yang saya temukan saat mendirikan Senyum Community. Saat saya memulainya, saya mempunyai tujuan besar, namun ternyata saya sadar untuk mendapatkan suatu yang besar kita harus memulai mendapatkan yang lebih kecil dahulu. Think Big, Start small!
7.Tentukan tujuan berdasarkan proses, bukan hasil akhir. Berhati-hatilah dalam menentukan tujuan. Ingat tidak semua yang kit inginkan dapat tercapai. Kegagalan adalah hal yang lumrah. Saat kita hanya mengingkan hasil akhir maka kita akan kurang menghargai dari proses yang telah kita lakukan. hal inilah yang terkadang membuat sebagian orang stress maupun depresi. Hargai setiap capaian yang telah kamu lakukan, karena saat kamu sudah memulai untuk menetapkan tujuan sebenarnya kamu sudah merupakan bagian dari tujuan kamu tersebut.
8.Gunakan rumus SMART. Tentukan tujuan dengan Spesific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat dicapai), Relevant (relevan), time bound (dibatasi waktu). Contohnya : “saya sudah keliling 5 benua pada Desember 2020”. Lebih detil lagi lebih bagus, Jangan sampai Cuma : “Saya ingin keliling dunia”

SUMBER :
Sukardi, Dewa Ketut.1987.Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah.Jakarta:Ghalia Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan
http://arie5758.blogspot.com/2011/10/pengaruh-kepribadian-terhadap-bidang.html
http://dw-arif-n.blogspot.com/2010/05/cara-jitu-menentukan-tujuan.html
http://niatnyagamaunulismalahcerita.blogspot.com/2010/05/meningkatkan-kontrol-diri.html

No comments:

Post a Comment